Demokrasi Parlementer

Posted on

Demokrasi Parlementer – Diperjumpaan sebelumnya kabarkan.com telah menerangkan materi tentang Demokrasi Liberal Maka pada pertemuan kali ini kembali akan kabarkan.com sampaikan materi pembahasan tentang demokrasi parlementer dengan beserta Pengertian, Ciri, Masa, Tujuan dan Struktur. Nah untuk lebih jelasnya, sobat bisa simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Demokrasi Parlementer

Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer

Apa yang dimaksud dengan demokrasi parlementer? yakni merupakan sebuah sistem dalam sebuah organisasi negara yang menyerahhkan amanat terhadap suatu lembaga legistatif di dalam menyusun suatu kabinet serta menjalakan sisitem pemilihan presiden dan wakil persiden , dimana hak tersebut merupakan sebuah upaya di dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk melakukan kerjasama baik dalam mamupun luar negri.

Sehingga dalam hal ini dapat dimaknai, bahwa demokrasi parlementer sangat dekat kaitannya dengan kekuasaan yang diamanatkan oleh rakyat dengan cara diselenggarakannya pemilihan pada ketika diberlangsungkannya pemilu legistatif.

Namun adapaun yang menentukan kebijakan dalam dalam proses pemilihan eksekutif hal tersebut mutlak merupakan hak dari hasil pemileg tersebut.

Ciri-ciri Demokrasi Parlementer

Di bawah ini terdapat beberapa penjelasan mengenai ciri dari demokrasi perlementer, yakni sebagai berikut ini.

  • Dimana Badan parlemen ialah merupakan salah satun dari sebuah badan yang mana pemilihan anggotanya dilakukan oleh rakyat dengan diadaknnya pemilihan umum. Kemudian bada tersebut juga mempunyai kekuasaan yang cukup tinggi dari badan perwakilan dan lembaga legislatif.
  • Kemudian dalam penysunannya dimana Anggota yang ada di dalamnya merupakan salah seorang bagian dari partai yang terkait yang ingin memenangkan pemiihan umum. Maka apabila hasil dari pemilihan tersebut memenangkan Partai politik yang yang terkait maka nantinya akan mempunyai peluang yang sangat besar menduduki kekuasaan besar di parlemen.
  • Kemudian dalam penysunan kedudukan dipemeritahan dimana di dalamnya terdapat perdana menteri dan yang menjadi pemimpin dari kabinet tersebut. Hasil pemilihan Perdana menteri tersebut dilakukan oleh parlemen agar dapat menjalankan kekuasaan eksekutif. Maka dalam sistem ini, dimana kekuasaan eksekutif berada ditangan perdana menteri yang juga merupakan kepala pemerintahan.
  • Kemudian tanggung jawab dari kabinet terhadap kedudukan di parlemen dan akan selalu bisa bertahan selama dukungan terus di dapat dari mayoritas anggota parlemen. Namun dalam hal ini bisa saja kapan-waktu anggota parlemen bisa menjatuhkan kabinet apabila sebagian dari anggota parlemen yang berkuasa menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.
  • Kemudian kedudukan terhadp Kepala negara namun hal tersebut bukan berarti kedudukannya sebagai kepala pemerintahan. Sebab kepala pemerintahan ialah dijabat oleh perdana menteri, dan untuk kepala negara dijabat langsung oleh presiden yang berada di dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kemudian Kepala negara tidak mempunyai sebua kekuasaan di dalam pemerintahan. namun Ia hanya merupakan sebuah symbol dari kedaulatan dan juga keutuhan negara.
  • Kemudian sebagai penyeimbang parlemen bisa meruntuhkan kedudukan kabinet maka presiden atau raja hal tersebut dapat dilakukan atas saran dari perdana menteri agar bisa membubarkan parlemen.
Baca Juga :  Sanksi Adalah

Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Parlementer

Di bawah ini terdapat beberapa kelebihan dan kekurangannya, simak ulasannya sebagai berikut ini.

Kelebihan Demokrasi Parlementer

  • Bertanggung jawab dalam pembentukan dan juga dalam melaksankan kebijakan publik jelas tertera
  • Dalam penerimaan keputusan lebih sedikit memakan waktu, Hal tersebut dapat diambil atas parlemen yang notabene ber-anggotakan banyak.
  • Dengan menyesusaikan adanya berbagai pendapat di dalam eksekutif dan legislatif sehingga dapat memperoleh suatu kebijakan yang segera diputuskan. Dalam kasus ini disebabkan oleh antara kedua lembaga tersebut yang mana berwal dari satu partai yang sama.
  • Dengan adanya Pengawasan yang intensif yang dilakukan oleh parlemen sehingga mengakibatkan kabinet dapat lebih waspada dalam melaksanakan sistem pemerintahan.

Kelemahan Demokrasi Parlementer

  • Pada kejayaan masa jabatan badan eksekutif tidak bisa terhitung masa jabatannya. Dalam kasus ini disebabkan oleh kabinet bisa pecah kapanpun juga sesuai dengan adanya keputusan dari anggota parlemen.
  • Pada struktur Anggota parlemen besar kemungkinannya dapat dipilih serta ditetapkan sebagai badan eksekutif. Dalam hal ini sangat beralasan , sebab parlemen ialah merupakan suatu kaderisasi terhadap jabatan eksekutif. Maka dalam hal ini pada saat seseorang sudah dianggap sangat mempunyai pengalaman dalam melaksankan tugasnya dalam masa periode jabatan anggota parlemen sehingga dalam kasus ini secara otomatis merupakan sebuah tiket menuju anggota eksekutif kepresidenan.
  • Pada badan parlemen bisa diatur dengan anggota kabinet jika dari anggota kabinet tersebut berasal dari anggota parlemen dan bernaung dari partai yang sama atau partai mayoritas.
  • Dengan adanya dukungan terbanyak terhadap badan eksekutif atau kabinet yang dilakukan oleh parlemen. Sehingga oleh sebab itu kapanpun saja kabinet mampuh menjatuhkan parlemen.

Periode dan Tokoh Dalam Demokrasi Parlementer

Pada saat telah dilangsungkannya Konferensi Meja Bundar dimana kabinet pertama kali di bawah naungan Republik Indonesia Serikat berada di bawah pimpinan wakil Presiden Mohammad Hatta.

Maka pada saat itu Dengan dibantu oleh Sutan Sjahrir, dimana Hatta saat itu mempunyai tugas agar dapat membereskan berbagai konflik yang terjadi hal tersebut masih ada kaitannya dengan peralihan kekuasaan dari Belanda ke Indonesia.

Baca Juga :  Manfaat Audit

Sehinnga dengan itu akhirnya Hatta menaruh suatu jabatan perdana menteri pada saat Indonesia memulai kembali menjadi negara kesatuan pada 17 agustus 1950.

Adapun peran dan Tugas Hatta pada saat itu ialah untuk melasksankan mengenai apa saja yang sudah disetujui dalam KMB. Hingga kemudian Hatta pun akhirnya mengantar Indonesia menjadi salah satu anggota PBB pada bulan september 1950.

Sehingga pada saat melaksanakan serta mengemban tugas tersebut dimana Hatta begitu banyak mendapatkan masalah dengan para pasukan KNIL yang disebabkan oleh ketidak puasan hingga akhirnya mereka mengadakan pemberontakan dengan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) yang saat itu langsung dipimpin oleh Westerling di Bandung dan juga situasi yang mirip di Sulawesi Selatan.

Dan pada kahirnya saat itu sekitar bulan Agustus 1950 dimana Indonesia kembali kepangkuan ke negara kesatuan, dan pada saat juga akhirnya Hatta menaruh jabatan sebagai perdana menteri dan tetap sebagai wakil Presiden.

Semenjak saat itu juga setiap kabinet yang telah dibentuk menglamai jatuh dan bangun hingga pembentukan tersebut berlangsung enam kali . Dibawah ini terdapat beberapa kabinet pada masa Demokrasi Parlementer yakni:

Masa Kerja Perdana Menteri Pendukung Utama

  • Pada saat itu dimulai dari bulan 12-1949 hingga sampai Agustus 1950 Mohammad Hatta tokoh non-partai
  • Pada saat itu dimulai dari Bulan 09-1950 hingga sampai Maret 1951 Mohammad Natsir Masjumi, P.S.I.
  • Pada saat itu dimulai dari bulan April 1951 hingga sampai Februari 1952: Sukiman Masjumi,         PNI
  • Kemudian dimulai dari April 1952 hingga Juni 1953 Wilopo PNI , Masjumi,   P.S.I.
  • Kmudian dmulai kembali dari bulan Juli 1953 sampai dengan Juli 1955 Ali Sostroamidjojo  PNI, NU, P.S.I.I.
  • Kemudian dari bulan Agustus 1955 sampai dengan Maret 1956 Burhanuddin Harahap  Masjumi
  • Selanjutnya dimulai kembali dari Maret 1956 hingga sampai Maret 1957 oleh Ali Sostroamidjojo.
Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Parlementer?

Yakni merupakan sebuah sistem dalam sebuah organisasi negara yang menyerahkan amanat terhadap suatu lembaga legistatif di dalam menyusun suatu kabinet serta menjalakan sistem pemilihan presiden dan wakil persiden , dimana hak tersebut merupakan sebuah upaya di dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk melakukan kerjasama baik dalam maupun luar negri.

Demikianlah materi pembahasan kali ini mengenai demokrasi parlementer, semoga tulisan kali ini dapat bermanfaat bagi sobat semua.

Artikel Lainnya :