Materi FGD

Posted on

Materi FGD – ( Focus Group Discussion ) atau dalam bahasa Indonesia (Diskusi Kelompok Fokus) saat ini populer dan sering digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam studi sosial.

Kali ini kabarkan.com akan memberikan pelajaran mengenai Materi FGD, Dimana pelajaran ini akan dikupas secara jelas, dengan berdasarkan Pengertian, Tujuan, Teknik, Materi, dan Contoh.

Pengertian Materi FGD

FDG (Diskusi Kelompok Fokus) atau dalam bahasa Indonesia (Diskusi Kelompok Fokus) saat ini sangat begitu populer dan sering digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam studi sosial. Jadi apakah yang dimaksud dengan FGD? Singkatnya, FGD didefinisikan sebagai diskusi sistematis yang ditujukan untuk masalah atau masalah tertentu.

Materi FGD

FGD Merupakan sebuah bentuk penelitian kualitatif di mana pesertanya dapat mengajukan pertanyaan tentang sikap mereka terhadap masalah dalam topik yang akan dibahas. Sementara itu, menurut Sutrisna (1995), mengenai manfaat diskusi kelompok terarah, yakni suatu proses pengumpulan informasi tentang masalah yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

Sementara itu, menurut Maarif Samsul (1982), mereka menyarankan agar suatu diskusi kelompok fokus melalui wawancara dengan kelompok kecil yang dipimpin oleh konsultan atau moderator, yang tugasnya ialah mendorong peserta agar dapat berani berbicara secara terbuka dan spontan mengenai masalah yang dianggap penting, tetapi terkait dengan konsep serta topik yang dibahas.

Dalam diskusi kelompok terarah ini, interaksi antara peserta adalah dasar untuk mendapatkan sebuah informasi. Setiap peserta dapat memiliki kesempatan yang sama guna mengajukan sebuah pertanyaan, berkomentar dan mengajukan pertanyaan.

Tujuan Materi FGD

Diskusi kelompok terarah atau diskusi kelompok terarah dimaksudkan untuk memperoleh informasi atau informasi tentang isu-isu yang bersifat lokal dan spesifik. Namun, solusi untuk masalah tersebut ditentukan oleh pihak lain setelah menerima dan menganalisis input.

Teknik Materi FGD

Persiapan dan Desain FGD merupakan bentuk dari sebuah metode penelitian, penerapan FGD sangat membutuhkan perencanaan yang cermat dan tidak disengaja. Beberapa syarat persiapan yang diperlukan sebagai berikut:

Membentuk Tim

Tim FGD biasanya meliputi:

  • Moderator, merupakan bentuk fasilitator diskusi yang dilatih dan memahami suatu masalah yang dibahas, serta bertujuan penelitian yang harus dicapai (keterampilan inti), serta keterampilan mengelola diskusi (keterampilan proses).
  • Asisten moderator yaitu, orang yang secara intensif memantau jalannya FGD, dan ia membantu moderator, sehubungan dengan: waktu, fokus diskusi (apakah tetap terarah atau tidak), apakah ada pertanyaan penelitian lain yang tidak menjawab apakah Peserta FGD yang terlalu pasif, sehingga belum memiliki kesempatan untuk dapat berdebat.
  • Suatu bentuk proses pencatatan di mana seseorang diinstruksikan agar dapat merekam isu-isu utama yang dibahas dan dinamika kelompok. Biasanya membantu dengan sebuah alat rekaman dalam bentuk komputer atau laptop.
  • Peserta komunikasi, yakni orang yang tahu (kepribadian, lokasi), yang dapat menghubungi dan memastikan partisipasi peserta. Mitra penelitian.
  • Penyedia logistik, yaitu orang-orang yang membantu memuluskan OFG yang terkait dengan penyediaan transportasi, kebutuhan untuk bersantai, konsumsi, akomodasi , insentif alat dokumentasi, dll.
  • Dokumentasi, seseorang yang mendokumentasikan kegiatan dan dokumen: memotret, merekam serta memastikan pengoperasian alat dokumentasi.
Baca Juga :  Cat And Soup Mod Apk Latest Version Free Shopping 2024

Seleksi Dan Lokasi

Pada prinsipnya, FGD dapat dilakukan di mana saja, tetapi lokasinya harus ruang tertentu dan netral, nyaman, aman, tenang, berventilasi baik, dan bebas dari kemungkinan gangguan.

Selain itu, juga harus memiliki ruang dan tempat duduk yang cukup. Posisi duduk peserta harus dalam lingkaran setengah atau tiga perempat dengan fokus sebagai moderator.

Jika FGD diadakan di ruangan di mana ada pintu depan yang sibuk, maka hanya moderator yang bisa berdiri di depan pintu, sehingga peserta tidak akan terganggu oleh berbagai “adegan” yang bisa dilihat di luar rumah.

Jika dijelaskan, bentuk dari lokasi ruang diskusi dapat dilihat sebagai berikut:

Materi FGD
Bentuk Gambar Dari Lokasi Ruang Diskusi

Pengaturan Logistik

Logistik ini adalah beberapa bagai kebutuhan teknis yang sangat diperlukan sebelum, selama dan setelah itu terjadi. Sebagai aturannya, ini termasuk juga perlengkapan kantor (ATK), dokumentasi dan kebutuhan peserta : seperti transportasi; istirahat properti, sarana ibadah, konsumsi (makanan ringan dan / atau makanan utama); insentif; akomodasi dan sebagainya.

Selain fakta bahwa strategi menarik minat peserta, pemberian insentif juga merupakan bentuk rasa terima kasih bagi para peneliti, Di sebabkan karena para peserta dalam hal ini bersedia meluangkan waktu dan pemikiran untuk mengekspresikan pendapat mereka dalam diskusi tersebut .

Jikapun perlu, sejak awal, sertakan dalam informasi undangan tentang berapa intensif yang akan mereka terima jika mereka datang dan aktif dalam diskusi ini. Adapun bentuk dan kuantitas, tentu saja disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki para peneliti. Biasanya, insentif bisa dalam bentuk uang atau souvenir.

Jumlah Peserta

Dalam diskusi cerdas ini, sejumlah peserta merupakan faktor yang sangat penting guna dapat dipertimbangkan. Menurut beberapa literatur misalnya, trisna, Kurnia Fandi & Yazid, 1983, serta Irwantono, 2000, dan Mordea, 1988), jumlah yang ideal dalam diskusi ini adalah 7-14, tetapi ada juga yang menawarkan lebih sedikit pesertanya sampai. 3-7 orang.

Terlalu sedikit seseorang dalam diskusi ini tidak memberikan bentuk suatu opsi yang menarik, dan terlalu banyak juga akan mengurangi kemampuan masing-masing peserta guna dapat memberikan suatu kontribusi yang mendalam. Jumlah peserta dalam diskusi inipun dapat dikurangi atau ditingkatkan tergantung pada tujuan penelitian dan peluang yang ada.

Rekrutmen Homogen Atau Heterogen

Mengenai keseragaman atau heterogenitas peserta dalam suatu bentuk diskusi ini, Muhammad Arshad mengusulkan tentang prinsip-prinsip berikut:

Baca Juga :  Totemisme - Pengertian, Tujuan, Perbedaan dan Contoh

Pilihan tingkat keseragaman atau heterogenitas peserta harus sangat konsisten dengan tujuan awal Diskusi Kelompok ini.
Mengatasi masalah keseragaman atau heterogenitas mencakup variabel-variabel tertentu yakni mencoba menjadi heterogen atau homogen. Variabel sosial ekonomi atau gender.

Materi FGD

Susunan Petanyaa FGD

Suatu kunci untuk membuat sebuah panduan diskusi adalah membuat sebuah pertanyaan kunci sebagai panduan diskusi. Untuk mengembangkan masalah diskusi fokus, dilakukan hal-hal berikut:

  • Baca kembali tujuan studi
  • Baca ulang target Diskusi Kelompok Fokus
  • Memahami informasi apa yang ingin Anda terima dari Diskusi Kelompok Fokus
  • Bagaimana kita menggunakan informasi tersebut
  • Tulis pertanyaan umum untuk yang spesifik. Lebih baik tidak memiliki lebih dari 5 (lima) pertanyaan inti.
  • Merumuskan pertanyaan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Hindari konsep besar yang mengaburkan artinya.
  • Periksa pertanyaan tentang teman di tim kita.

Tidak seperti wawancara, moderator tidak selalu mengajukan pertanyaan di Diskusi Kelompok Fokus ini . Sebenarnya, tugas moderator seharusnya bukan untuk mengajukan pertanyaan, tetapi untuk mengajukan suatu masalah, kasus atau peristiwa sebagai sumber diskusi.

Dalam prosesnya, dia sering mengajukan pertanyaan-pertannyaan, tetapi ini dilakukan hanya sebagai kemampuan guna mengelola suatu diskusi sehingga beberapa peserta tidak mendominasi atau diskusi tidak terhalang.

Implementasi FGD

Keberhasilan suatu Diskusi Kelompok ini sangat ditentukan oleh kemampuan moderator sebagai pemimpin jalannya diskusi. Peran moderator dalam diskusi ini dapat dilihat dalam jenis kegiatan utama, baik utama dan wajib (dari sudut pandang prosedural, yang harus dilakukan) dan pendahuluan (diperlukan hanya jika situasi membutuhkannya).

Peran-peran ini adalah: (a) pembukaan FGD, (b) permintaan klarifikasi, (c) refleksi, (d) motivasi, (e) penelitian (menggali lebih dalam), (e) memblokir dan mendistribusikan (mencegah dominasi dan penyediaan oleh siapa pun) kepada peserta). kesempatan lain untuk berbicara), (g) membingkai ulang, (h) reorientasi, (i) mengakhiri perdebatan, (j) menggunakan jeda, (k) waktu negosiasi dan (l) menutup diskusi.

Dalam menerapkannya, kunci keberhasilan diskusi dari proses adalah permulaan. Agar suasana ramah, lancar, namun tetap fokus, tugas awal moderator adalah memulai diskusi, yakni: (1) “Selamat datang”, (2) deskripsi singkat topik untuk diskusi (tinjauan), (3)) membaca aturan umum diskusi untuk kesepakatan bersama (atau hal-hal lain yang akan membuat diskusi lancar), dan (4) ajukan pertanyaan pertama sebagai panduan awal untuk diskusi.

Untuk alasan ini, pertanyaan dan jawaban dari jawaban pertama tidak harus terlalu membosankan, dikarenakan mereka akan menjadi pedoman bagi efektivitas proses berjalannya diskusi tersebut.

Demikianlah sobat yang dapat kami sampaikan materi pelajaran ini. Semoga dengan apa yang telah kami sampaikan dalam artikel ini, dapat memberikan pemahaman serta bermanfaat untuk sobat semua. AMIN.

Baca Juga: