Frasa Verba

Posted on

Frasa Verba – Setelah sebelumnya kabarkan.com telah menerangkan materi tentang Contoh Kalimat Efektif Maka pada perjumpaan kali ini akan kembali kabarkan.com sampaikan materi tentang Frasa Verba – Pengertian, Macam, Jenis, Struktur dan Contoh. Nah untuk lebih jelasnya simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Frasa

Frasa Verba
Frasa Verba

Apa yang dimaksud dengan Frasa ? yakni merupakan sebah gabungan atau kesatuan kata yang disusun atas dua kelompok kata atau bisa lebih yang mempunyai satu makna gramatikal (yakni sebuah makna yang dapat berubah-ubah disesuaikan dengan konteks).

Lebih tepatnya frasa ialah merupakan suatu gabungan dari dua kata atau lebih akan tetapi tidak bisa menyusun kalimat dengan sempurna sebab tidak mempunyai predikat.

Ciri-ciri frasa

Di bawah ini terdapat beberapa ciri-ciri frasa yang diantaranya seperti berikut:

  • Di dalam frasa harus tersusun minimal dua kata atau lebih.
  • Menempati atau mempunyai fungsi gramatikal di dalam kalimatnya.
  • Di dalam frasa musti mempunyai satu makna gramatikal.
  • Frasa mempunyai sifat nonpredikatif.

Jenis-Jenis Frasa

Di bawah ini ialah terdapat beberapa jenis frasa, antara lain yakni seperti berikut ini :

1. Frasa Setara & Frasa Bertingkat
Pada suatu frasa bisa dianggap setara jika unsur pada penyusunnya mempunyai kedudukan yang setara.

Contoh: Saya bersama kakak sedang menikmati makan-makan dan minum-minum di meja.

Frasa “saya dan kaka” ialah frasa yang setara, sebab antara unsur dimana kata “saya” dan “adik” mempunyai kedudukan yang sama , yang masing-masingnya tidak saling menjelaskan.

Selai itu begitu juga dengan frasa seperti kata “makan-makan” dan “minum-minum” diatas dimana kalimat tersebut termasuk frasa yang mempunyai kedudukan yang setara.

Dimana untuk mengetahui Frasa yang setara ialah biasanya selalu ditandai dengan adanya kata ‘dan‘ / ‘atau‘ di antara masing-masing unsur nya.

Kemudian selain frasa setingkat/setara, dimana ada pula frasa bertingkat. Yakni merupakan sebuah frasa yang tersusun dari inti dan juga atribut.

Contoh: Paman akan pergi ke Jakarta nanti pagi.

Frasa “Nanti pagi” disusun dari unsur perlengkapan/atribut dan juga inti.

2. Frasa Idiomatik
Simak pada dua kalimat di bawah ini :

(a) Pada saat terjadinya bencana tadi malam, seorang penjaga toko tersebut menjadi kambing hitam.

(b) Awalnya hanya bertujuan untuk menyelamatkan saudaranya, kemudian keluarga Ardin Memotong seekor kambing hitam.

Antara Kalimat (a) & (b) memakai frasa yang setara, yakni frasa ‘kambing hitam‘.

Baca Juga :  Nilai Perusahaan - Pengertian, Jenis, Rumus, Alat Ukur dan Contoh Soal

Pada kalimat (a) kambing hitam diatas dapat dimqaknai sebagai salah seorang yang dianggap sebagai pelaku dalam adanya sebuah peristiwa, sedangkan kalimat (b) dimana pada klimat kambing hitam diatas dapat dimaknai sebagai seekor kambing yang mempunyai warna bulu hitam.

Maka dalam hal ini arti dari kambing hitam yang ada pada kalimat (a) tidak ada kaitannya dengan arti dari kata kambing dan hitam.

Jadi pada suatu Frasa yang artinya tidak bisa diuraikan dengan berdasarkan makna kata yang menyusunnya maka hal tersebut dikenal deengan sebutan frasa Idiomatik.

Konstruksi Frasa

Frasa mempunyai dua konstruksi, yakni konstruksi Endosentrik dan juga Eksosentrik.

Nah simak pada kalimat berikut: Kedua saudagar tersebut sedang mengadakan jual beli.

1. Frasa Eksosentrik

Dari keterangan kalimat diatas dimana disusun dari frasa ‘Pada Kedua saudagar tersebut’, ‘sudah mengadakan’ dan ‘jual beli’. Berdasarkan distribusi nya frasa yang mana pada kalimat ‘kedua saudagar itu’ dengan ‘Sedang mengadakan’ yakni merupakan suatu frasa endosentrik. sedangkan pada klimat frasa ‘jual beli’ dikatagorikan merupakan frasa eksosentrik.

Kemudian pada Frasa “Kedua Saudagar Itu” dapat digantikan dengan kata “Saudagar” Frasa “Sedang Mengadakan” pun dapat digantikan dengan kata “Mengadakan”

Namun untuk frasa “Jual Beli” tidak bisa digantikan dengan kata “Jual” maupun “Beli” Sebab pada kedua kata tersebut ialah merupakan kata inti, sehingga mempunyai kedudukan yang setara.

Kemudian pada Frasa yang distribusinya tidak setara dari salah satu atau pada setiap unsurnya maka disebut juga dengan frasa eksosentrik.

2. Frasa Endosentrik
Nah pada Frasa Endosentrik sendiri dapat dibedakan menjadi 3 jenis yang diantaranya ialah seperti berikut :

  • Yang pertama ialah Frasa Endosentrik yang Koordinatif: yakni merupakan sebuah farasa yang kerap diakitkan dengan kata “dan” serta “atau”. Misalnya : Pintu dan jendela sedang diperbaharui
  • Yang kedua ialah Frasa Endosentrik yang Atributif: Dimana pada frasa ini tersusun atas unsur-unsur yang saling berbeda / tak sama. Misalnya : Halaman luas yang akan digunakan sebagai lapangan bola oleh warga.
  • Yang ketiga ialah Frasa Endosentrik yang Apositif: Dimana pada Uusur yang satu yang ada pada frasa endosentrik apositif ini mempunyai arti yang sama dengan unsur yang lainnya. Namun unsur yang paling penting ialah unsur pusat, sedangkan pada unsur yang menjelasakan keterangan ialah aposisi. Misalnya : Sindi , anak dari Pak Hasan, berhasil menjadi seorang Dokter

Kelas Frasa

Frasa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang diantaranya ialah? frasa benda, frasa sifat, frasa kerja, frasa bilangan, frasa keterangan, dan juga frasa depan.

Baca Juga :  Contoh Literasi

1. Frasa Benda atau Frasa Nomina
Apa itu Frasa benda atau nomina ? merupakan suatu frasa yang distribusinya setara dengan kata benda. Adapun Unsur pusat dari frasa benda, ialah kata benda.

Contoh:

  • Hasan menerima hadiah ulang tahun.
  • Hasan menerima hadiah.

Sebab pada kata frasa “Hadiah Ulang Tahun” dari kalimat distribusinya setara dengan kata benda “Hadiah”

2. Frasa Kerja atau Frasa Verba
ialah merupakan salah satu kelas Frasa yang distribusinya setara dengan penggunaan kata kerja / verba.

Contoh: Dea akan menulis dengan menggunakan pensil baru.
Dimana pada kata “Akan Menulis” merupakan kata kerja kemudian distribusinya setara dengan kata kerja “Menulis”

3. Frasa Sifat atau Frasa Adjektiva
Apa itu frasa adjektiva? merupakan suatu Frasa yang distribusinya setara dengan kata sifat. Selain itu mempunyai kata inti berupa kata sifat dan juga kesetaraan dari distribusi tersebut dapat kita perhatikan dari contoh frasa sebagai berikut ini:

Contoh:

  • Modifikiasi mobil yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
  • modifikasi mobil yang dipamerkan itu-bagus-bagus.

4. Frasa Keterangan atau Frasa Adverbia
Apa yang dimaksud dengan frasa keterangan atau adverbia? yakni merupakan salah satu jenis frasa yang distribusinya setara dengan kata keterangan.

Yang biasanya inti pada frasa keterangannya yakni berupa suatu kata mengenai keterangan kemudian di dalam sebuah kalimat kerapkali menduduki fungsi yang dapat dijadikan sebagai suatu keterangan.

Contoh:

  • Tidak biasanya arum pulang larut malam
  • Arum tidak biasanya pulang larut malam
  • Arum pulang larut malam tidak biasanya
Apa yang dimaksud dengan Frasa ?

yakni merupakan sebah gabungan atau kesatuan kata yang disusun atas dua kelompok kata atau bisa lebih yang mempunyai satu makna gramatikal (yakni sebuah makna yang dapat berubah-ubah disesuaikan dengan konteks).

Frasa verba apositif adalah

Yakni merupakan sebuah gabungan kata yang menjelaskan mengenai suatu pekerjaan atau suatu tindakan, yang mana dalam gabungan kata tersebut ada sebuah keterangan tambahan yang tersemat di dalamnya.

Apa yang dimaksud dengan Frasa verba koordinatif  ?

Yakni merupakan suatu perpaduan dari dua/lebih kata kerja yang dikaitkan dengan memakai kata hubung tertentu (dan, atau). contohnya seperti: datang dan pergi, taman atau bioskop, melihat dan juga mendengar

Demikianlah materi pembahasan kali ini mengenai frasa verba, semoga ulasan kali ini dapat bermanfaat bagi sobat semua.

Baca Juga :