Pendidikan Informal : Pengertian, Perbedaan, dan Ruang Lingkup

Posted on
Pendidikan Informal : Pengertian, Perbedaan, dan Ruang Lingkup

Pendidikan informal adalah rangkaian pendidikan yang diterima anak dari keluarga dan lingkungannya yang umumnya berbentuk kegiatan belajar mandiri.

Pada dasarnya, pendidikan informal berjalan berbarengan dengan pendidikan formal. Pembelajaran informal yang bersifat sangat fleksibel bisa merespons berbagai jenis perubahan secara cepat dan tanggap. Respons itu jarang didapatkan di pendidikan formal.

Sebaliknya, pendidikan formal memiliki kemapanan dalam banyak hal. Kemapanan di berbagai sektor ini sesuatu yang sulit didapatkan di pendidikan informal.

Berdasar dua contoh kasus tersebut, pengajaran informal tidak melampaui atau lebih baik dari pengajaran formal. Pun sebaliknya, didikan formal tidak selalu lebih baik dari didikan informal.

Sejumlah ahli menyebutkan bahwa istilah pendidikan informal terasa tidak tepat. Istilah pendidikan adalah suatu tindakan yang terencana, terstruktur, dan sengaja.

Karenanya, wilayah pendidikan informal cenderung dianggap sebagai proses pembelajaran. Sebab tidak ada kurikulum terpola yang ditetapkan dalam proses pembelajaran tersebut.

Spektrum lain soal pembelajaran informal lebih menekankan pada gaya ajar. Pembelajaran informal cenderung dianggap memiliki gaya ajar yang santai dan ramah.

Sebaliknya, pendidikan formal cenderung dianggap memiliki gaya ajar disiplin dan kaku.

Perbandingan Pendidikan Informal dan Formal di Indonesia

Gaya mengajar berbeda di semua tingkat dan jenis pendidikan. Beberapa pendidik lebih memilih metode pengajaran formal yang menekankan disiplin dan kerja keras.

Sejumlah pengajar lain lebih memilih untuk menciptakan suasana yang ramah dan santai di kelas.

Gaya mengajar yang berbeda bisa diterapkan sesuai dengan ruang kelas yang berbeda. Banyak pendidik berusaha untuk mencapai keseimbangan antara metode ini.

Para pendidik biasanya sering bereksperimen, trial end error, dengan metode pengajaran yang berbeda dan memutuskan mana yang terbaik untuk siswanya.

Selain gaya mengajar, masih ada sejumlah perbedaan lain dalam spektrum pendidikan informal dan formal.

Sebagai catatan awal, perbedaan-perbedaan yang disebutkan di sini tidak bersifat mutlak. Tetap ada keunikan di setiap jenis dan gaya pendidikan. Berikut ini perbedaannya:

Baca Juga :  Passing Grade UNEJ

Sasaran

Tujuan metode pembelajaran informal dan formal sering kali sangat berbeda. Guru informal mencari kedekatan emosional dengan siswa.

Tujuan para pendidik mendapatkan kepercayaan siswa supaya suasana kelas jadi santai dan bahagia. Dengan begitu, idealnya, para siswa akan lebih menikmati diri mereka sendiri dan suasana kelas. 

Guru formal sering kali berusaha mendisiplinkan siswanya sambil memberikan informasi. Kelas formal sangat terstruktur sehingga setiap siswa memiliki kesempatan untuk belajar tanpa gangguan.

Mata Pelajaran

Pendidik dapat mengadaptasi metode pengajaran formal atau informal di hampir semua materi pelajaran. Meskipun begitu, sejumlah mata pelajaran seringnya hanya cocok dengan satu jenis metode pengajaran.

Sebagai contoh, mata pelajaran matematika cocok diajarkan dengan metode formal. Mata pelajaran seni lebih cocok diajarkan dengan metode pendidikan informal.

Walau begitu, tidak semua pendidik menyadari hal tersebut. Sehingga sejumlah mata pelajaran tidak dipahami dengan baik oleh siswa karena metode ajar yang tidak cocok.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, sejumlah orang tua memberi pendidikan non-formal yang ditujukan untuk mempertajam pemahaman siswa tentang mata pelajaran di sekolah. Contohnya seperti mengikuti bimbingan belajar (bimbel) online.

Layanan bimbel online berhasil menarik minat siswa dengan kemampuan adaptasi, inovasi, fleksibilitas, visual, konten pembelajaran, metode ajar, dan sejumlah daya tarik lain.

Daya tarik tersebut sukses merebut perhatian siswa. Sehingga siswa lebih memahami dan mengerti pada topik pembelajaran.

Walaupun rata-rata layanan bimbel online fokus pada topik pelajaran di sekolah, ada juga yang membahas topik di luar pelajaran sekolah.

Sejumlah layanan bimbingan pendidikan non-formal menghadirkan topik pendidikan dan pengetahuan baru bagi anak-anak, seperti kursus coding, atau membuat robot.

Walaupun inovatif, topik baru dan berbeda tersebut masih belum bisa menarik minat banyak anak-anak. Salah satu penyebabnya adalah pemahaman orang tua yang terbatas atas topik baru sehingga cenderung memilih untuk menghindari.

Pendekatan

Pendidikan informal sering terjadi di luar ruangan kelas sekolah. Aktivitas pembelajaran informal menekankan belajar hal-hal baru dan berinteraksi dengan dunia nyata.

Dari sudut pandang pendidik, ini berarti kunjungan lapangan, permainan, dan kegiatan menyenangkan lainnya. Siswa didorong untuk belajar sendiri daripada hanya mengandalkan guru mereka.

Baca Juga :  Cara Memunculkan Lokasi Tukang Abu Gosok di Citampi Story

Sedangkan di sisi lain, guru formal sering lebih memilih tatap muka di ruang kelas sekolah, pekerjaan rumah, dan pekerjaan kelas yang diawasi.

Siswa memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tetapi kelas menekankan hierarki hubungan guru-siswa yang terpusat pada guru. Para siswa juga diajarkan untuk menghormati hierarki tersebut.

Struktur

Metode pengajaran informal sering kali berbentuk coaching dan mentoring secara privat. Siswa bekerja satu-satu dengan guru mereka membahas suatu topik.

Pendidik di pendidikan informal akan sering bekerja dengan siswa yang sama untuk jangka waktu yang lama dan saling mengenal gaya belajar masing-masing.

Pengajaran formal sering terjadi hanya di kelas di mana siswa bekerja melalui materi yang disiapkan selama satu tahun akademik. Setelah siswa menyelesaikan tahun ini, mereka melanjutkan ke tingkat pendidikan berikutnya.

Saat berada di tahun berikutnya, siswa akan mendapatkan guru baru dengan metode belajar yang berbeda. Sehingga diperlukan penyesuaian baru antara pendidik dengan siswa.

Keluarga adalah salah satu platform pendidikan informal pertama bagi anak-anak. Oleh karenanya, sebagian besar pendidikan di dalam keluarga akan membahas topik yang berkaitan langsung dengan kehidupan.

Beberapa contoh topik pendidikan di pembelajaran informal keluarga adalah pendidikan moral, iman, fisik, intelektual, psikis, sosial, dan seksual.

Karena sifatnya yang sangat fleksibel, pembelajaran informal di keluarga biasanya menggunakan metode keteladanan, adat kebiasaan, nasihat, pengawasan, dan dengan hukuman.

Pendidikan formal memiliki kekayaan dan potensi yang tak terhitung. Sayangnya, indikator-indikator pencapaian pembelajaran informal tidak terstruktur dengan jelas. Sehingga membuat pendidikan informal dianggap sebagai sesuatu yang sepel dan remeh-temeh.

Baca Juga :