Larutan Penyangga

Posted on

Larutan Penyangga – Materi pembahasan kali ini mengenai larutan penyangga beserta pengertian, sifat, rumus, dan contoh soal. Namun dipertemuan sebelumnya kami juga telah membahas mengenai Simpangan Baku Baiklah mari simak penejelasannya dibawah ini.

Pengertian Larutan Penyangga

Larutan Penyangga
Larutan Penyangga

Larutan penyangga atau disebut juga larutan buffer dan juga dapar ialah merupakan sebuah larutan yang Jika ditambahkan dengan sedikit Asam dan basa atau air maka tidak akan mengubah pH secara berarti.larutan yang bila ditambah sedikit asam, basa, atau air tidak mengubah pH secara berarti.

Larutan buffer mempunyai komponen asam yang mampu menahan kenaikan pH dan sebuah komponen basa yang mampu menahan penurunan pH. Komponen itu merupakan konjugat dari asam basa lemah penyusun larutan buffer itu sendiri, larutan penyangga juga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun basa lemah. hal ini Reaks disebut juga sebagai reaksi asam-basa konjugasi.

Sifat Larutan Penyangga

  • Mampu mempertahankan pH walaupun ditambah sedikit asam kuat maupun basa kuat.
  • Pengenceran pada larutan ini, tidak akan merubah pH.
  • Semakin banyak jumlah mol nya, maka semakin kuat juga dalam mempertahankan pH.
  • Pada suhu yang tetap atau tidak berubah, nilai Ka selalu tetap.
  • Campuran garam dan asam mempunyai pH yang setabil andai pH campuran terletak antara pKa-1 dan pKa+1

Rumus Larutan Penyangga

Larutan Penyangga Asam

Bisa berguna agar dapat menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus  di bawah ini:

Rumus Larutan Penyangga H† = Ka x a/g atau pH = pKa – log a/g
Keterangan
  • Ka = tetapan ionisasi asam lemah
  • a = jumlah mol asam lemah
  • g = jumlah mol basa konjungsi

 

Dapat berguna untuk tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:

Rumus Larutan Penyangga OH† = Kb x b/g atau pH = pKb – log b/g
Keterangan
  • Kb = tetapan ionisasi basa lemah
  • b = jumlah mol basa lemah
  • g = jumlah mol asam konjungsi

Fungsi Larutan Penyangga

  • Pada tubuh manusia terdapat sebuah sistem penyangga dan berfungsi sebagai untuk mempertahankan kadar pH dalam darah
    pH darah 7,35 – 7,45. jika pH darah <7,35 biasa di sebut keadaan asidosis, namun bila pH darah tersebut >7,45 disebut alkalosis. Asidosis dan alkalosis mampu menimbulkan kematian.Nam,un untuk mennjaga agar pH darah tidak berubah, dalam darah terdapat larutan penyangga asam karbonat dan ion bikarbonat
    Dalam cairan sel tubuh
    Terdapat penyangga asam hidrogen fosfat (H2PO4-) dan basa konjugasinya ion monohidrogen fosfat (HPO42-) yang berperan dalam ekskresi ion H+ pada ginjal.
  • Dalam industri farmasi
    Pada proses pembuatan obat maka akan menggunaka campuran dari basa ,asam dan konjugasi nya itu dari senyawa fosfat.
  • Dalam industri makanan
    Buah – buahan yang ada dalam kaleng perlu di bubuhi natrium sitrat dan asam sitrat untuk menjaga pH agar buah tidak mudah rusak oleh bakteri
  • Terkandung baik penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia layaknya pada cairan tubuh.
    Cairan tubuh ini dapat didalam cairan ekstrasel maupun intrasel. sistem penyangga utama didalam cairan intraselnya layaknya H2PO4- dan HPO42- yang mampu bereaksi bersama suatu asam dan basa. sistem penyangga tersebut, mamppu melindungi pH darah yang hampir konstan kurang lebih 7,4. Selain itu penerapan lain larutan penyangga ini dalam kehidupan sehari-hari misalnya padaobat tetes mata.

Contoh Soal Larutan Penyangga

Soal No. 1

Terdapat dua larutan yakni NaOH 0,1 M sebanyak 50 mL kemudian dicampurkan dengan CH3COOH 0,2 M sebanyak 50 mL. Maka tentukanlah, pada campuran tersebut apakah termasuk larutan penyangga atau bukan!Pembahasan:

Baca Juga :  Konfigurasi Elektron

Diketahui:

VNaOH=50mL;MNaOH=0,1M

VCH3COOH=50mL;MCH3COOH=0,2M

Ditanya: hasil campuran…?

Jawab:

n NaOH = V x M =  50 mL x 0,1 M = 5 mmol

n CH3COOH = V x M =  50 mL x 0,2 M = 10 mmol

CH3COOH + NaOH→CH3COONa +H²O

Awal:     10               5                   –                           –

Reaksi:   5                 5                 5                            5

Sisa:       5                 –                 5                            5

Dari hasil penilaian, terdapat sisa CH3COOH sebesar 5 mmol, maka larutan tersebuti alah  termasuk larutan penyangga.

 

Soal No. 2

Terdapat beberapa larutan berikut:

  • 25 mL NaOH 0,1 M;
  • 25 mL HCN 0,2 M;
  • 25 mL CH3COOH 0,1 M;
  • 25 mL NH4OH 0,2 M; dan
  • 25 mL HCl 0,2 M.

Pasangan senyawa yang dapat membentuk larutan penyangga ialah…

Pembahasan

Hal yang paling penting jika terdapat soal semacam ini, kita perhatikan jumlah molnya. Sekarang coba kita lihat jumlah mol keseluruhan senyawa di atas.

  • n NaOH = V x M = 25 mL x 0,1 M = 2,5 mmol
  • n HCN = V x M = 25 mL x 0,2 M = 5 mmol
  • n CH3COOH = V x M = 25 mL x 0,1 M = 2,5 mmol
  • n NH4OH = V x M = 25 mL x 0,2 M = 5 mmol
  • n HCl = V x M = 25 mL x 0,2 M = 5 mmol

Hal yang perlu di Ingat ,bahwa larutan penyangga merupakan bentuk dari hasil reaksi asam kuat + basa lemah dan basa kuat + asam lemah yang diakhir reaksi tersisa basa lemah atau asam lemah.

Kita lihat pasangan nomor 1 dan 2

NaOH +HCN→NaCN+H²O

Awal:  2,5              5                –                 –

Reaksi: 2,5             2,5             2,5              2,5

Baca Juga :  Reaksi Endoterm

Sisa:      –                2,5             2,5             2,5

Dari reaksi dapat kita lihat terdapat sisi asam lemah sebesar 2,5 mmol. Jadi pasangan 1 dan 2 termasuk larutan penyangga.

 

Soal No. 3

Perhatikan tebel percobaa berikut!tabel Larutan Penyangga

 

Maka kesimpulan dari data diatas, tentukan larutan manakah yang termasuk larutan penyangga?

Pembahasan:

perhatikan ! Larutan penyangga apabila ditambah basa dan asam atau sedikit air,maka pH nya relatif tidak berubah. Jika berubah, perubahannya pun sangat kecil.

Maka yang merupakan larutan penyangga ialah larutan Q dan S.

 

Demikianlah materi pemnbahasan kali ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Artikel Lainnya: