Fagositosis – Pengertian, Proses, Mekanisme, Fungsi dan Contoh

Posted on

Fagositosis adalah salah satu mekanisme pertahanan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Proses ini memainkan peran utama dalam mengenali, menangkap, dan menghancurkan patogen seperti bakteri, virus, dan sel-sel mati yang dapat menyebabkan penyakit. Fagositosis melibatkan interaksi antara sel fagosit, seperti makrofag dan neutrofil, dengan partikel asing yang terdeteksi dalam tubuh. Mari kita lihat lebih dalam tentang proses fagositosis, bagaimana mekanisme ini berfungsi, dan mengapa penting dalam menjaga kesehatan kita.

Pengertian Fagositosis

Fagositosis
Fagositosis

Apa itu fagositosis? ialah merupakan suatu proses di mana sel-sel tertentu yang disebut fagosit menelan atau memakan partikel lain. Secara bisa berbentuk suatu organisme bersel tunggal, seperti amuba atau salah satu dari sel tubuh.

Dalam beberapa bentuk dari kehidupan hewan, seperti amuba dan spons, fagositosis ialah merupakan media makan. Dalam organ hewan fagositosis ialah merupakan suatu reaksi defensif terhadap infeksi dan invasi tubuh oleh zat asing (antigen).

Fungsi Fagositosis

Fagosit (bahasa Inggris: phagocyte) adalah pengolongan dari sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan[1] dengan cara fagositosis/menelan patogen.

Fagosit berarti “sel” yang dapat memakan atau menelan material padat. Yang mana pada sel utama mempunyai peran yakni sebagai fagosit ialah neutrofil dan makrofag.

Untuk menelan partikel atau patogen, fagosit memperluas bagian membran plasma kemudian membungkus membran di sekeliling partikel hingga terbungkus.

Sekali berada di dalam sel, patogen yang menginvasi disimpan di dalam endosom yang lalu bersatu dengan lisosom. Kemudian didalam Lisosom terkandung sebuah enzim dan asam yang membunuh dan mencerna partikel atau organisme.

Fagosit umumnya berkeliling dalam tubuh untuk mencari patogen, namun mereka juga bereaksi terhadap sinyal molekular terspesialisasi yang diproduksi oleh sel lain, disebut sitokina.

Peran fagosit sangat vital untuk melawan infeksi, partikel asing yang mungkin masuk ke dalam tubuh, bakteri dan sel yang mati atau apoptosis.

Baca Juga :  Mengetahui Siklus Daur Hidup Kupu-Kupu & Proses Metamorfosis

Pada saat sel dari organisme tersebut mati, maka dengan melalui proses apoptosis ataupun oleh kerusakan akibat infeksi virus atau bakteri, sel fagosit berperan dengan memindahkan mereka dari lokasi kejadian.

Dengan membantu memindahkan sel mati dan mendorong terbentuknya sel baru yang sehat, fagositosis adalah bagian penting dari proses penyembuhan jaringan yang terluka.

Fagositosis sel dari organisme inang umumnya merupakan bagian dari pembentukan dan perawatan jaringan biasa.

Proses Fagositosis

  • Dalam sel terjadi deformasi membran yakni guna membentuk kerucut kecil pada bagian dari materi yang akan diserap.
  • Selanjutnya terjadi penutupan didalam sel pada sisi kerucut, memeluk partikel dalam membran sel untuk menciptakan apa yang dikenal sebagai fagosom atau vakuola makanan, seperti amplop kecil bahan yang dikelilingi oleh membran sel.
  • Berdasarkan jaringan, fagosom akan dilewatkan ke dalam sel untuk penyerapan oleh lisosom, yakni sebuah struktur sel yang mengkhususkan diri dalam mencerna bahan-bahan yang masuk ke dalam sel.
  • Berikutnya pada lisosom akan bekerja dan memecah fagosom ke dalam bahan komponen, melewati senyawa yang berguna pada struktur lain dalam sel dan mengusir sisanya sebagai bahan limbah.

Mekanisme Fagositosis

Fagositosis adalah proses yang melibatkan beberapa tahap penting:

  1. Pendeteksian: Pertama-tama, sel fagosit mendeteksi keberadaan partikel asing atau patogen dalam jaringan tubuh. Ini dapat dilakukan melalui reseptor permukaan sel fagosit yang mampu mengenali molekul khusus pada permukaan patogen, seperti polisakarida pada dinding sel bakteri.
  2. Penempelan: Setelah deteksi, sel fagosit akan melekat pada permukaan patogen dengan bantuan reseptor permukaannya. Proses ini memungkinkan sel fagosit untuk berinteraksi langsung dengan patogen yang ditemukan.
  3. Fagositosis Aktual: Setelah penempelan, sel fagosit akan memanfaatkan sitoskeletonnya untuk mengelilingi dan menelan patogen. Ini membentuk kantong membran yang disebut fagosom, yang berisi patogen yang tertangkap di dalamnya.
  4. Fusi dengan Lisosom: Fagosom kemudian bergabung dengan lisosom, organel dalam sel yang mengandung enzim pencernaan. Lisosom mengeluarkan enzim-enzim ini ke dalam fagosom, memulai proses pencernaan patogen yang tertangkap.
  5. Pencernaan dan Penghancuran: Enzim-enzim lisosom bekerja untuk mencerna patogen menjadi komponen yang lebih sederhana. Hasil dari pencernaan ini dapat diserap oleh sel fagosit untuk memberikan nutrisi tambahan atau dibuang dari tubuh melalui proses ekskresi.
Baca Juga :  Daur Hidup Fasciola Hepatica

Peran Penting Fagositosis dalam Kekebalan Tubuh

Fagositosis memiliki peran yang krusial dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi. Beberapa aspek pentingnya meliputi:

  1. Perlindungan Terhadap Infeksi: Proses fagositosis membantu mencegah penyebaran infeksi dengan cepat menangkap dan menghancurkan patogen sebelum mereka dapat menginfeksi sel-sel lainnya.
  2. Pemeliharaan Keseimbangan Tubuh: Selain mengenali dan menghancurkan patogen, sel fagosit juga berkontribusi dalam membersihkan sel-sel mati dan debris yang ada di dalam tubuh, membantu menjaga keseimbangan dan kesehatan jaringan.
  3. Aktivasi Respon Kekebalan Tubuh: Setelah fagositosis terjadi, sel fagosit akan menghasilkan sinyal molekuler yang memicu respon kekebalan tubuh yang lebih luas, termasuk pelepasan cytokine yang dapat mengaktifkan sel-sel kekebalan lainnya.

Gangguan dalam Fagositosis

Gangguan dalam proses fagosit dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius. Misalnya, gangguan pada reseptor pengenalan patogen atau defisiensi enzim lisosom dapat menyebabkan kelainan sistem kekebalan seperti imunodefisiensi. Salah satu contoh kondisi ini adalah penyakit granulomatosis septik kronis, di mana makrofag tidak dapat melakukan fagositosis dengan efektif, menyebabkan infeksi berulang dan pembentukan granuloma.

Baca Juga :  Hormon Auksin – Pengertian, Fungsi, Sifat dan Cara kerjanya

Kesimpulan

Fagositosis adalah proses penting dalam pertahanan tubuh manusia terhadap infeksi. Melalui serangkaian tahap yang kompleks, sel fagosit dapat mengenali, menangkap, dan menghancurkan patogen serta partikel asing lainnya. Selain itu proses pertahanan ini juga berperan dalam memelihara keseimbangan tubuh dan mengaktifkan respon kekebalan lebih lanjut. Pemahaman tentang mekanisme fagositosis membantu dalam pengembangan terapi dan pendekatan untuk mengatasi gangguan sistem kekebalan dan penyakit terkait.