Biodiversitas – Keanekaragaman hayati adalah variasi bentik dengan berbagai perbedaan mulai dari aspek, jumlah, sifat, dari berbagai tingkatan, hingga tingkat gen, tingkat spesies dan tingkat dalam ekosistem.
Kali ini kabarkan.com akan meberikan pelajaran mengenai Biodiversitas. Dimana pelajaran ini akan dikupas secara jelas, dengan berdasarkan Pengertian, Konsep, Manfaat, Klasifikasi dan Contoh.
Pengertian
Indonesia dikenal oleh komunitas dunia sebagai salah satu negara megabiodiversitas. Judul ini didukung oleh kondisi alam di Indonesia dengan iklim tropis yang merupakan habitat yang cocok untuk berbagai flora dan fauna. Ini membuat keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi.
Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kehidupan. Keanekaragaman hayati berfungsi sebagai indikator sistem ekologis dan sarana untuk belajar tentang perubahan spesies.
Keanekaragaman hayati juga mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas ekosistem sehingga dapat memengaruhi komunitas organisme, pengembangan ekosistem, dan stabilitas.
Ungkapan yang sama keanekaragaman hayati sering juga disebut sebagai keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati ini dapat ditemukan di sekitar kita, berbagai makhluk hidup yang kita temui menggambarkan perbedaan antara makhluk hidup yang seimbang.
Keanekaragaman hayati juga merupakan kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, apakah itu tanaman, hewan, mikroorganisme, genetika atau ekosistemnya, serta proses ekologis yang terintegrasi ke dalam lingkungan.
Konsep Biodiversitas
Adapun untuk konsep dari keanekaragaman hayati ini terbagi dari, yaitu:
Keanekaragaman Ekosistem
Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya, baik faktor biotik maupun abiotik. Faktor biotik adalah bagian dari ekosistem yang merupakan makhluk hidup seperti tanaman, sedangkan faktor abiotik adalah bagian dari ekosistem yang tidak hidup seperti iklim, cahaya, air, tanah, keasaman tanah dan kandungan mineral dalam tanah.
Faktor biotik dan abiotik sangat berbeda, demikian juga ekosistem yang terdiri dari dua faktor ini menghadirkan perbedaan antara ekosistem dan ekosistem lainnya.
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman hayati pada tingkat ini menyebabkan variasi antar individu dalam suatu spesies. Contoh keanekaragaman hayati pada tingkat genetik ini meliputi perbedaan antara varietas padi, varietas padi sangat bervariasi seperti rojolele, cianjur, IPB 3S, IR dan kapuas.
Tanaman mangga juga memiliki variasi gen yang mengejutkan, misalnya ada mangga (Mangifera indica) manis, bali, ubi dan varietas manalagi.
Manusia juga merupakan contoh keanekaragaman hayati genetik yang paling mencolok. Manusia, bagaimanapun, adalah spesies yang sama, Homo sapiens, tetapi manusia memiliki bentuk yang sangat berbeda dari manusia lainnya.
Keanekaragaman hayati ini terjadi karena variasi gen yang berbeda pada setiap jenis individu. Gen itu sendiri adalah bahan dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme.
Gen ini menyebabkan variasi yang jelas (fenotip) dan variasi yang tidak terlihat (genotipe). Komposisi gen-gen ini pada setiap makhluk hidup akan berbeda karena gen-gen tersebut merupakan hasil campuran gen-gen betina dan gen jantan selama proses penggandengan.
Keanekaragaman Spesies
Keragaman pada tingkat spesies sangat mudah diamati karena perbedaan yang mengejutkan. Misalnya kucing, harimau, dan singa memiliki morfologi yang berbeda satu sama lain, tetapi dalam kenyataannya mereka terkait erat.
Manfaat Biodiversitas
Didalam kehidupan keanekaragaman hewan dan tumbuhan digunakan guna kebutuhan kehidupan manusia, baik untuk keperluan primer ataupun sekunder.
Kebutuhan utama manusia yang diperoleh dari alam meliputi kebutuhan pakaian (ulat sutera, domba dan kapas), makanan (sereal atau biji-bijian, umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, telur, daging dan susu), papan (pohon meranti, sengon, jati dan mahoni) dan udara bersih yang diperoleh dari tanaman hijau.
Kebutuhan manusia sekunder berasal dari keanekaragaman hayati, seperti transportasi (kuda, unta, dan sapi) dan sebagai sarana rekreasi (pohon, hutan, tanaman berbunga, tanaman hias, keindahan bawah air, dan hewan peliharaan).
Berdasarkan manfaat keanekaragaman hayati ini, keanekaragaman hayati memiliki berbagai nilai bagi manusia, misalnya
- Nilai ekonomi.
- Nilai budaya.
- Nilai pendidikan.
- Nilai biologis
- Nilai estetika.
- Nilai agama.
Klasifikasi Biodiversitas
Cabang biologi yang berurusan dengan ini adalah taksonomi. Klasifikasi ini juga dibuat agar tempat hidup memiliki nama yang sama di setiap wilayah belahan bumi.
Proses Kalasifikasi Biodiversitas
Proses pengelompokan didasarkan pada tingkat kekerabatan dan keluhan antara koleksi hidup. Sebagai contoh, sapi dan kerbau memiliki banyak bentuk yang termasuk dalam kelompok mamalia.
Tujuan dan Keuntungan Klasifikasi Biodiversitas
Klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup untuk hidup. Kegiatan klasifikasi ini juga ada sejak manusia ada, di masa lalu manusia hanya bisa mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi hewan, tetapi sekarang sistem klasifikasi sangat kompleks.
Keuntungan dari klasifikasi untuk pria adalah:
- Untuk belajar menjadi berbeda.
- Untuk menemukan hubungan di antara mereka.
- Memfasilitasi penelitian dan menunjuk spesies baru.
Contoh Biodiversitas
Berikut inilah contoh-contoh dari biodiversitas, sebagai berikut:
Contoh Keanekaragaman Ekosistem
a.) Ekosistem pesisir
Ekosistem pantai didominasi oleh hewan seperti kepiting, serangga dan burung pantai.
b.) Ekosistem Gurun
Fitur utama dari ekosistem ini adalah keberadaan tanaman kaktus yang hanya membutuhkan sedikit air untuk hidup. Hewan-hewan yang ada di sini termasuk reptil, mamalia kecil dan berbagai jenis burung.
c.) Ekosistem Prato
Ekosistem ini didominasi oleh rumput dan ditemukan di daerah yang memiliki iklim yang cukup kering. Ekosistem ini, misalnya, ditemukan di hutan-hutan Afrika.
d.) Ekosistem hutan hujan tropis
Ekosistem ini ada di daerah tropis dengan karakteristik utama berbagai tanaman. Ekosistem ini biasanya memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar. Indonesia, yang memiliki ekosistem semacam ini, dikenal sebagai negara megabiodiversitas karena memiliki jutaan spesies makhluk hidup.
e.) Ekosistem hutan daun jarum
Ekosistem hutan konifera terletak di wilayah subtropis. Ekosistem ini biasanya tumbuh pada suhu yang relatif rendah.
f.) Ekosistem Lumut
Ekosistem lumut adalah ekosistem di mana sebagian besar lingkungan diserang oleh lumut. Biasanya ekosistem ini ditemukan di daerah dengan suhu rendah, seperti di atas gunung, bukit dan daerah kutub terdekat. Hewan yang ditemukan di ekosistem ini biasanya hewan yang tebal dan toleran pada suhu rendah.
Contoh Keanekaragaman Gen
Contoh keanekaragaman hayati pada tingkat gen pada hewan:
- Kucing dengan jenis: kucing angora, kucing Persia, kucing Sphinx dan sebagainya.
- Sapi dengan jenis: sapi bali, sapi madura dan sebagainya.
- Anjing dengan jenis: golden retriever, bulldog dan sebagainya.
Contoh keanekaragaman hayati di tingkat tanaman:
- Mangga dengan jenis: mangga arumanis, mangga mangga, mangga golek dan sebagainya
- Durian dengan jenis: durian petruk, durian bawor, durian bulan dan sebagainya.
- Padi dengan jenis: padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung dan sebagainya.
Dalam keanekaragaman hayati pada tingkat gen, peningkatan dapat terjadi melalui hibridisasi silang antara organisme atau spesies dengan karakteristik yang berbeda dan budidaya hewan liar dan tanaman oleh domestikasi manusia.
Contoh Keanekaragaman Spesies
Contoh keanekaragaman hayati pada tingkat spesies pada hewan:
a.) Tingkat keluarga
Keluarga Canidae: serigala (Canis) dan rubah (Lycalopex).
Keluarga Bovidae: sapi (kepala) dan kerbau (Bubalus).
b.) Tingkat gender
Genus Bos: sapi dengan punuk (Bos indicus), sapi potong dan produk susu di Eropa (Bos Taurus) dan sapi asli Indonesia (Bos sondaicus).
Genus Felis: kucing macan tutul (Felis bengalensis), kucing domestik (Felis silvestris) dan kucing hutan (Felis chaus).
Contoh keanekaragaman hayati di tingkat tanaman:
a.) Tingkat keluarga
Keluarga Zingiberaceae: curcuma (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinalis).
Keluarga Poaceae: beras (Oryza sativa), jagung (Zea mays) dan tongkat (Imperata silindris).
b.) Tingkat gender
Genus Musa: buah pisang (Musa paradisiaca) dan serat pisang (Musa textilis).
Genus jeruk: jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan jeruk manis (Citrus nobilis).
Demikianlah sobat yang dapat kami sampaikan materi pelajaran ini. Semoga dengan apa yang telah kami sampaikan dalam artikel ini, dapat memberikan pemahaman serta bermanfaat untuk sobat semua.
Baca Juga: