Pengertian APBD Dan APBN – Makana APBN Ini adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Indonesia, yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Anggaran nasional berisi daftar pendapatan dan pengeluaran pemerintah, Makana APBD adalah rencana keuangan tahunan regional, ditentukan berdasarkan ketentuan daerah tentang anggaran pendapatan dan pengeluaran daerah.
Kali ini kabarkan.com akan memberikan pelajaran mengenai Pengertian APBD Dan APBN . Dimana pelajaran ini akan dikupas secara jelas, dengan berdasarkan Mekanisme, Fungsi, Struktur dan Tujuan
Pengertian APBD Dan APBN
Pengertian APBN
Apa yang dimaksud dengan APBN ini merupakan singkatan yang apabila diartikan secara jelas adalah Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Makna APBN Ini adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Indonesia, yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Anggaran nasional berisi daftar pendapatan dan pengeluaran pemerintah yang terencana dan sistematis untuk satu tahun keuangan. Perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditentukan oleh hukum Undang-Undang.
Pengertian APBD
Makna APBD adalah rencana keuangan tahunan regional, ditentukan berdasarkan ketentuan daerah tentang anggaran pendapatan dan pengeluaran daerah. Seperti halnya APBN, APBD diajukan setiap tahun oleh pemerintah daerah kepada DPRD untuk dibahas, dan kemudian disetujui sebagai peraturan daerah.
Dengan demikian, APBD adalah alat atau juga media, yang memungkinkan untuk memperhitungkan berbagai kepentingan publik, yang diwujudkan melalui berbagai acara dan program di mana pada waktu tertentu manfaatnya pun akan benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Mekanisme APBD Dan APBN
Mekanisme Penyusunan APBN
Sebelum memulai persiapan, perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting, seperti asumsi ekonomi makro. Asumsi-asumsi ini kemudian menjadi pandangan untuk analisis dalam mempersiapkan APBN. Pendapat ini adalah :
- Ketersediaan barang kebutuhan sehari-hari dalam jumlah banyak dan merata dengan harga yang stabil dan terjangkau bagi banyak orang.
- Kepastian dalam sistem keuangan daerah yang adil, proporsional, rasional, transparan, partisipatif, dan akuntable.
- Ekonomi global diproyeksikan tumbuh lebih baik dari sebelumnya.
- Diharapkan bahwa proses pemulihan ekonomi akan didukung oleh situasi politik, sosial dan keamanan yang menguntungkan sehingga dapat tumbuh lebih baik daripada tahun sebelumnya.
- Harga minyak di pasar internasional diperkirakan lebih rendah dari harga minyak yang diadopsi pada tahun sebelumnya.
- Pengarahan dan penggalian sumber-sumber penerimaan pajak harus ditingkatkan dan ditingkatkan.
Untuk anggaran negara untuk tahun 2018, Kementerian Keuangan Republik Indonesia membuat asumsi makroekonomi dasar sebagai dasar untuk persiapan konten berikut:
- Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,4 persen
- Inflasi dapat dikendalikan di kisaran 3,5 persen
- Nilai tukar rupee terhadap dolar AS adalah 13.400 rupee
- Tingkat bunga Departemen Keuangan Nasional adalah 5,2 persen
- Harga minyak mentah di Indonesia rata-rata $ 48 per barel.
- Volume produksi minyak dan gas pada tahun 2018 diperkirakan masing-masing 800 ribu barel per hari dan 1.200.000 barel setara minyak per hari.
Besarnya nilai ekonomi makro yang diberikan di atas sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal (global) dan internal. Pengaruh faktor global termasuk harga komoditas, masalah perdagangan internasional dan situasi geopolitik.
Pengaruh faktor internal termasuk tingkat kepercayaan publik dan daya belinya, kepercayaan bisnis, pinjaman dan investasi langsung, meningkatkan neraca pembayaran dan memperkuat cadangan devisa.
Proses Persiapan APBN Ini Terdiri Dari:
- Pemerintah akan menyerahkan rancangan anggaran negara ke DPR untuk diskusi lebih lanjut tentang apakah rancangan anggaran negara dapat disetujui atau tidak.
- Penyusunan RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional) oleh lembaga terkait didasarkan pada analisis dan pendapat makroekonomi.
- Jika DPR menyetujui RAPBN, DPR meratifikasinya ke APBN. Jika DPR menolak rancangan anggaran negara, pemerintah harus menggunakan anggaran negara sebelumnya.
Mekanisme Penyusunan APBD
Sama seperti APBN asumsi ekonomi makro. Asumsi-asumsi ini kemudian menjadi pandangan untuk analisis dalam mempersiapkan APBD. Berikut alur penyusnan APBD :
- Pemerintah akan menyerahkan rancangan anggaran negara ke DPR untuk diskusi lebih lanjut tentang apakah rancangan anggaran negara dapat disetujui atau tidak.
- Penyusunan RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional) oleh lembaga terkait didasarkan pada analisis dan pendapat makroekonomi.
- Jika DPR menyetujui RAPBN, DPR meratifikasinya ke APBN. Jika DPR menolak rancangan anggaran negara, pemerintah harus menggunakan anggaran negara sebelumnya.
Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah diperoleh dari:
- Penghasilan lokal
- Pajak daerah (PBB, pajak cukai, pajak penghasilan, dll.)
- Studi regional
- Hasil Terpilih dari Pengelolaan Kekayaan Daerah
- Pendapatan Awal Regional Lainnya
- Dana Perimbangan
- Dana Distribusi Penghasilan Pajak / Penghasilan Pajak
- Dana Distribusi Khusus
Rincian Pembelian Regional Daerah :
- Pembelian tidak langsung
- Belanja Karyawan
- Toko bunga
- Biaya subsidi
- Hibah Belanja
- Berbelanja untuk bantuan sosial
- Pengeluaran untuk bantuan keuangan kepada provinsi / lembaga / pemerintah kota dan pedesaan dan partai politik
- Belanja langsung
- Belanja Karyawan
- Toko barang dan jasa
- Biaya modal
Fungsi APBD Dan APBN
APBN kemudian digunakan sebagai sumber pendanaan untuk implementasi trilogi pembangunan, yang meliputi: pertumbuhan, pemerataan dan stabilisasi ekonomi. Trilogi pengembangan itu sendiri merupakan implementasi dari teori tiga fungsi fiskal yakni :
Fungsi Distribusi
Ini adalah fungsi dari anggaran negara untuk meningkatkan distribusi pendapatan. Alat paling penting yang digunakan untuk merangsang distribusi pendapatan adalah pajak dan subsidi.
Pajak dan konsumsi ini memiliki dampak langsung, yang dapat memengaruhi atau mengarahkan keinginan untuk bekerja dan konsumsi sosial.
Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilisasi terkait erat dengan kebijakan anggaran, tergantung pada situasi ekonomi saat ini. Dalam resesi (melemahnya pertumbuhan ekonomi), pemerintah harus mengadopsi kebijakan defisit anggaran untuk merangsang permintaan.
Dalam kondisi ekonomi yang membaik (pemulihan), pemerintah harus menggunakan surplus anggaran politik untuk mengurangi inflasi. Selain dua opsi ini, ada opsi lain, yaitu anggaran berimbang (balance budget), yang bisa digunakan saat resesi atau pemulihan.
Fungsi Perekonomian
Sebagai alat untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan setabilitas anggaran, tergantung pada situasi ekonomi saat ini.
Dalam resesi (melemahnya pertumbuhan ekonomi), pemerintah harus mengadopsi kebijakan defisit anggaran untuk merangsang permintaan.
Fungsi APBD
APBD juga memiliki fitur-fitur seperti APBN, yaitu:
Fungsi distribusi
APBD memberikan panduan tentang alokasi dana yang tepat untuk meningkatkan perekonomian daerah. Alokasi penggunaan dana APBD harus sesuai dengan tujuan meningkatkan perekonomian.
Fungsi distribusi
APBD harus didistribusikan secara adil dan merata.
Fungsi stabilitas
APBD harus bisa menjadi instrumen stabilitas ekonomi daerah.
Fungsi otoritas
APBD adalah prinsip panduan dalam pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Fungsi penjadwalan
APBD bertindak sebagai panduan untuk merencanakan anggaran keuangan daerah untuk tertentu.
Fungsi pengawasan
APBD mengawasi upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan ekonomi daerah.
Struktur APBD Dan APBN
Struktur APBN
Seiring berjalannya waktu, struktur atau posisi anggaran negara Indonesia telah mengalami sejumlah perubahan. Anggaran negara untuk tahun ini terdiri dari :
A) pendapatan pemerintah
Pendapatan pajak
Pendapatan non-pajak
B) Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu:
- Pengeluaran pemerintah pusat, termasuk :
- Pengeluaran (kementerian dan departemen)
- Pengeluaran (pembayaran hutang, subsidi, pengeluaran lainnya)
- Transfer ke dana daerah dan pedesaan, termasuk :
- Transfer ke daerah (distribusi pendapatan, alat distribusi umum)
- Dana Desa
C) Keseimbangan primer.
D) Surplus / defisit anggaran pendapatan pemerintah – pengeluaran pemerintah.
E) Pembiayaan anggaran.
Susunan APBD
Pendapatan APBD
1) Pendapatan daerah diperoleh dari :
- Penghasilan Daerah
- Pajak daerah (PBB, pajak cukai, pajak penghasilan, dll.)
- Studi regional
- Hasil Terpilih dari Manajemen Kekayaan Daerah
- Pendapatan Awal Regional Lainnya
- Dana Perimbangan
- Dana Distribusi Penghasilan Pajak / Penghasilan Pajak
- Dana Distribusi Khusus
- Pendapatan daerah lainnya yang sah
- Pendapatan Hibah
- Pembelian tidak langsung :
- Belanja Karyawan
- Toko bunga
- Biaya subsidi
- Hibah Belanja
- Berbelanja untuk bantuan sosial
- Pengeluaran untuk bantuan keuangan kepada provinsi / lembaga / pemerintah kota dan pedesaan dan partai politik
- Berbelanja langsung :
- Belanja Karyawan
- Toko barang dan jasa
- Biaya modal
2) Belanja Daerah
Detail pembelian Daerah :
- Pembelian tidak langsung :
- Belanja Karyawan
- Toko bunga
- Biaya subsidi
- Hibah Belanja
- Berbelanja untuk bantuan sosial
- Pengeluaran untuk bantuan keuangan kepada provinsi / lembaga / pemerintah kota dan pedesaan dan partai politik
- Berbelanja langsung :
- Belanja Karyawan
- Toko barang dan jasa
- Biaya modal
3) pembiayaan
Tergantung pada defisit atau surplus anggaran negara (pendapatan – pengeluaran). Jika anggaran daerah mengalami defisit, pemerintah harus menutup defisit tersebut. Sementara itu, jika ada surplus, pemerintah akan menerima lebih banyak dana.
Tujuan APBD Dan APBN
Tujuan APBN
Anggaran negara disusun untuk membiayai semua kepentingan negara dengan tujuan menciptakan ekonomi nasional yang lebih baik. Dari rincian APBN, pemerintah dapat melihat berapa banyak pendapatan pemerintah telah diterima dan berapa yang harus dibayar oleh negara pada tahun fiskal berjalan.
Tujuan APBD
APBD telah disiapkan sebagai panduan untuk pendapatan dan pengeluaran para administrator negara di wilayah tersebut dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan penduduk. Dengan APBD, kerugian, penipuan, dan kesalahan dapat dihindari.
Demikianlah sobat yang dapat kami sampaikan materi pelajaran ini mengenai Pengertian APBD Dan APBN. Semoga dengan apa yang telah kami sampaikan dalam artikel ini, dapat memberikan pemahaman serta bermanfaat untuk sobat semua. AMIN.
Baca Juga: