Struktur Sosial – Pengertian, Ciri, Fungsi, Bentuk dan Contoh

Posted on

Struktur sosial merupakan salah satu konsep mendasar dalam sosiologi yang memahami bagaimana masyarakat diorganisir dan interaksi antara individu-individu di dalamnya. Konsep ini mencakup pola-pola hubungan, peran-peran sosial, dan hierarki yang membentuk landasan tata kelola masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek struktur sosial, bagaimana hal itu mempengaruhi individu dan masyarakat, serta contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian

Struktur sosial merujuk pada pola-pola keterkaitan antara individu-individu dalam masyarakat. Ini mencakup organisasi, norma-norma, peran-peran, dan hubungan-hubungan yang membentuk cara masyarakat berfungsi. Struktur sosial juga menggambarkan hierarki, pembagian tenaga kerja, serta distribusi kekuasaan dan sumber daya di dalam masyarakat.

Ciri-Ciri Struktur Sosial

Pada suatu struktur sosial dapat dianggap sebagai sebuah struktur sebab mempunyai sejumlah ciri-ciri yang dinilai komprehensif.

Di bawah ini terdapat beberapa ciri yang ada pada struktur. Simak berikut ini penjelasannya :

  • Yang pertama ialah ada pada sebuah kelompok masyarakat. Yang mana dapat dianggap sebagai suatu kelompok apabila dari setiap individu mempunyai status dan juga peran pada saat di dalam kelompok. Namun pada intinya setiap individu di dalam sistem sosial mempunyai suatu peran yang tentunya berbeda-beda. Maka dalam hal alangkah baiknya apabila masing-masing individu dapat menyesuaikan diri.
  • Yang kedua ialah berhubungan dengan kebudayaan masyarakat. Dalam hal ini timbulnya suatu yang mana hal tersebut tentunya melibatkan masyarakat, dimana kebudayaan pastinya mempunyai sebuah struktur tersendiri. Pada umumnya dinegara Indonesia pada setiap daerah tentunya mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, namun adanya perbedaan tersebut justru bukan sebuah masalah yang besar sebab kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia tentunya mempunyai sebuah pedoman yang sudah diterapkan agar bisa diamalkan seperti yang terkandung di dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika ( Berbeda-beda tetapi tetap satu jua)
  • Yang ketiga ialah Aspek dinamis, dimana hal ini juga berasal dari kedudukan atau status. Apabila pada salah seorang individu dianggap telah lulus atau berhasil dalam melaksanakan apa yang menjadi kewajiban maka dengan secara otomatis orang tersebut dinilai telah sepenuhnya berhasil menyelesaikan apa yang menjadi peranannya. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa peranan ialah merupakan sebuah sikap atau prilaku yang diharapkan terhadap sesorang yang mempunyai sebuah status dan kedudukan.
  • Yang keempat ialah Bersifat abstrak, Dalam hal abstrak diartikan sebagai sesuatu yang tidak nampak dan juga tidak dapat diraba. Sebab sebuah struktur sosial ialah merupakan suatu hierarki kedudukan yang pada mulanya berasal dari tingkat yang rendah hingga bisa mencapai ke tingkat yang lebih tinggi. Adapun fungsi dari abstrak sendiri ialah supaya pada saluran kekuasaan dan juga pengaturan dalam memenuhi apa yang menjadi keperluan masyarakat tetap bisa sesuai pada porsinya dan merata.

Fungsi Struktur Sosial

Adapun fungsi yang sangat menonjol dari adanya struktur sosial dapat dibedakan menjadi beberapa macam yakni seperti yang ada di bawah ini:

  • Yang pertama ialah fungsi Kontrol : Yakni berfungsi agar dapat mengontrol setiap individu maupun masyarakat supaya tidak melakukan suatu pelanggaran terhadap sebuah nilai, norma, maupun peraturan yang sudah diberlakukan terdapap semua lapisan masyarakat. Maka terkadung suatu harapan dari adanya teori ini yakni supaya masyarakat bisa merasa jera yang nantinya tidak akan lagi mau melakukan suatu hal yang dapat melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
  • Yang kedua ialah Fungsi identitas, Yakni berfungsi sebagai suatu penegas terhadap adanya sebuah identitas yang ada dalam pada kelompok masyarakat. Sehingga dalam hal ini untuk mengetahui kelompok yang mempunyai latar belakang yang dianggap sama, dengan berdasarkan sosial, budaya, dan juga ras.
  • Yang ketiga ialah Fungsi pembelajaran, Dalam hal ini merupakan proses yang terakhir agar setiap individu bisa mengenal dengan cara mempelajari sebuah struktur sosial yang berlaku di tengah masyarakat lauas, dengan adanya kedisiplinan, lalu ketaatan, serta sebuah kebiasaan.

Nah supaya sobat kabarkan.com bisa lebih memahami mengenai penjelasan kita sebelumnya, maka berikut ini sudah kabarkan.com rangkum beberapa contoh yang bisa sobat pelajari , berikut ini ulasanya :

  • Yang pertama ialah Ascribed status, adapun contoh nya misalnya seperti sebuha kasta, dimana dalam hal ini sebuah kasta bisa diserahkan tanpa harus terlebih dahulu melihat dari karakteristik dari seseorang dan dengan secara otomatis bisa diperoleh sebab karena ada faktor keturunan.
  • Yang kedua ialah Achived status, contohnya saja seperti menjadi seorang dokter, lalu guru, dan hakim. Pada dasarnya sejumlah pekerjaan yang di dapat dari usaha pribadi.
  • Yang ketiga ialah Assigned status? yakni merupakan sesuatu yang diserahkan terhadap orang yang sudah sangat berjasa terhadap suatu masyarakat. Misalnya saja seperti pada seorang yang telah merail sebuah nobel, seperti pahlawan, pejuang bangsa, dan lain sebagainya.
Baca Juga :  Pengertian Fluida Dinamis

Dengan adanya sebuah struktur sosial yang ada di dalam sebuah Negara memang dinilai cukup sangat penting adanya, sebab kita merupakan salah seorang bagian dari bangsa Indonesia pasti sebelumnya sudah pernah merasakan efek dari adanya struktur sosial ini.

Yang mana apabila semakin baik struktur sosial yang terdapat pada suatu kelompok, lalu daerah, maupun dalam Negara maka akan semakin baik juga tatanan yang ada didalamnya.

Bentuk Struktur Sosial

Pada semua unsur dari struktur sosial pasti akan tersusun suau sistem atau suatu pola yang menampakan terjadinya dinamika masyarakat.

Sehingga kemudian dari berbagai bentuk dari Struktur Sosial inilah yang kemudian menjadi topik pembahasan yang tidak dpat dipisahkan.

Di bawah ini terdapat beberap bentuk yang berdasarkan dengan pandangan dari para ahli, yakni berikut ulasannya;

Diferensiasi Sosial

Apa yang dimaksdu dengan Diferensiasi sosial?yakni merupakan sejumlah perbedaan dari suatu tindakan yang dilakukan slah seorang individu ataupun kelompok yang ada di dalam struktur sosial, yang mana pada perbedaan ini mencakup adanya sebuah perilaku yang bersifat horizontal maupun vartikal.

Kemudian dalam proses berlangsungnya struktur sosial yang ada di dalam diferensiasi sosial ini mencakup sebuah tindakan yang dilaksanakan dengan secara formal dan juga informal.

Adapun Contoh yang bisa menjelaskan struktur sosial formal misalnya seperti suatu Lembaga Pendidikan, lalu Agama, kemudian Hukum.

Namun Sedangkan untuk contoh dari tindakan struktur sosial yang informal ialah seperti adanya suatu aturan yang masih berkaitan tentang adat, istiadat, lalu kebudayaan, dan lain sebaginya.

Stratifikasi Sosial

Kemudian salah satu bentuk lainnya ialah seperti Stratifikasi sosial yang mana merupakan suatu pembedaan pada sebuah masyarakat di dalam kelas-kelas sosial dengan secara bertingkat (hierarkis).

Sehingga menyebabkan, timbulnya kelas sosial tingkat atas, lalu menengah, dan juga tingkat bawah.

Adanya suatu perbedaan terhadap kelas sosial tersebut masih berhubungan dengan sesuatu yang dihormati dari masyarakat itu sendiri.

Adapun ukuran yang dipakai dalam sistem stratifikasi sosial diantaranya ialah seperti kekayaan, lalu kekuasaan, kemudian keturunan, dan kehormatan (prestise), serta jenjang pendidikan.

Kemudian adanya Teori tentang stratifikasi sosial mulai menjadi pokok dari setiap pembahasan dalam jenis struktur sossial contohnya seperti bahasan tentang teori Karl Mark dimana yang membedakan masyarakat ialah dapat dibedakan ke dalam 2 bentuk, yakni masyarakat yang terdapat ditingkat kelas borjuis dan masyarakat di dalam kelas prolenter (buruh)

Unsur-Unsur Struktur Sosial

Struktur sosial terdiri dari beberapa unsur utama yang saling terkait dan membentuk kerangka kerja hubungan sosial dalam masyarakat. Unsur-unsur ini mencakup:

  1. Status Sosial: Status sosial merujuk pada posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat, yang dapat dilihat dari faktor seperti pekerjaan, pendidikan, keturunan, dan faktor lainnya. Status dapat bersifat hierarkis, di mana ada status yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam masyarakat.
  2. Peran Sosial: Peran sosial adalah perilaku dan tindakan yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan status sosialnya. Sebagai contoh, dalam peran sebagai seorang guru, seseorang diharapkan untuk mengajar, memberi tugas, dan berinteraksi dengan murid.
  3. Kelompok Sosial: Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang berinteraksi secara teratur dan memiliki tujuan atau minat yang sama. Kelompok ini dapat bersifat formal seperti organisasi atau informal seperti keluarga, teman-teman, dan komunitas.
  4. Lembaga Sosial: Lembaga sosial adalah struktur yang mengatur norma-norma, nilai, dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Contohnya termasuk lembaga pendidikan, agama, keluarga, dan pemerintahan.
  5. Hierarki Sosial: Hierarki sosial adalah susunan berjenjang dari status dan peran yang menentukan tingkat kekuasaan, pengaruh, dan hak dalam masyarakat. Hierarki ini bisa bersifat vertikal, seperti dalam struktur kelas sosial, atau horizontal, seperti dalam struktur organisasi.
Baca Juga :  Biidznillah

Dampak Struktur Sosial dalam Masyarakat

Struktur sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Beberapa dampak penting meliputi:

  1. Pembagian Kerja: Struktur ini memengaruhi pembagian kerja dalam masyarakat. Status dan peran yang dimiliki individu membentuk pekerjaan yang mereka lakukan. Contohnya, dalam masyarakat tradisional, pembagian kerja antara jenis kelamin bisa lebih kaku, sementara dalam masyarakat modern, pembagian kerja dapat lebih fleksibel.
  2. Mobilitas Sosial: Struktur ini juga memengaruhi mobilitas sosial, yaitu perubahan status sosial seseorang dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mobilitas sosial dapat bersifat naik (ketika seseorang naik ke posisi yang lebih tinggi) atau turun (ketika seseorang turun ke posisi yang lebih rendah).
  3. Ketidaksetaraan: Hierarki dan struktur ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Orang dengan status dan peran yang lebih tinggi cenderung memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya dan peluang dibandingkan dengan mereka yang memiliki status rendah.
  4. Identitas dan Solidaritas: Struktur sosial membentuk identitas sosial individu dan kelompok, serta memengaruhi tingkat solidaritas dalam masyarakat. Kelompok-kelompok dengan status sosial yang sama cenderung merasa lebih terikat satu sama lain dan memiliki solidaritas yang kuat.
  5. Perubahan Sosial: Struktur ini tidak statis; ia berubah seiring waktu. Perubahan dalam ekonomi, teknologi, dan nilai-nilai sosial dapat mengubah struktur sosial dan cara individu berinteraksi.

Konsep-Konsep dalam Struktur Sosial:

  1. Stratifikasi Sosial: Stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat menjadi lapisan-lapisan berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Kelas sosial merupakan contoh stratifikasi sosial, di mana masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok dengan akses yang berbeda terhadap sumber daya dan peluang.
  2. Mobilitas Sosial: Mobilitas sosial merujuk pada perubahan posisi seseorang dalam struktur sosial. Mobilitas dapat bersifat vertikal (naik-turun kelas sosial) atau horizontal (pindah dari satu profesi ke profesi lain). Mobilitas sosial memainkan peran dalam merangsang perkembangan dan perubahan dalam masyarakat.
  3. Norma dan Nilai: Norma adalah panduan atau aturan sosial yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat, sedangkan nilai adalah prinsip-prinsip abstrak yang dianggap baik atau buruk. Norma dan nilai membantu memelihara kohesi sosial dan memberikan arah pada interaksi sosial.

Pengaruh Struktur Sosial:

  1. Interaksi Sosial: dapat memengaruhi cara individu berinteraksi satu sama lain. Hubungan antara anggota keluarga, teman, dan kolega akan dipengaruhi oleh status dan peran sosial masing-masing individu.
  2. Kekuasaan dan Kontrol: mempengaruhi distribusi kekuasaan dalam masyarakat. Kelompok atau individu dengan status dan akses yang lebih tinggi memiliki kontrol yang lebih besar terhadap sumber daya dan keputusan.
  3. Perubahan Sosial: Perubahan dalam struktur sosial dapat mendorong perubahan sosial lebih luas. Misalnya, perubahan dalam peran gender dapat mempengaruhi pola-pola keluarga dan hubungan sosial secara keseluruhan.
  4. Identitas Sosial: Struktur sosial membantu membentuk identitas individu. Orang sering mengidentifikasi diri mereka melalui kelompok-kelompok sosial tertentu yang mereka masuki, seperti agama atau profesi.

Contoh Struktur Sosial Dalam Masyarakat

Adapun yang menggambarkan salah satu Contoh mengenai struktur sosial yang biasanya kerap berlangsung di dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti sebuah struktur sossial yang ada di dalam sebuah organisasi di kampung.

Dimana berlangsungnya kehidupan di daerah perkampungan pasti akan terdapat sebuah susunan struktur sosiial, yang diantarnya ialah seperti adanya Kepala Kampung, Bendahar, Sekteratiris, Kepala Urusan (Kaur),kemudian RW, dan juga RT.

Dimana dalam struktur pembutukan diatas yang terdapat pada sebuah daerah perkampungan, tentunya setiap bagian yang terkait mempunyai fungsi dan peranannya tersendiri dalam mengatur dan menjaga berlangsungnya kehidupan bermasyarakat.

Kemudian untuk fungsi yang paling utama dalam struktur sosiial ini ialah yang pertma ialah mengayomi, melayani serta memunuhi apa yang menjadi kebutuhan dari setiap para anggota masyarakatnya.

Struktur sosial adalah kerangka kerja yang mengatur hubungan manusia dalam masyarakat melalui konsep status, peran, kelompok, lembaga, dan hierarki. Dampaknya sangat luas, memengaruhi aspek-aspek penting seperti pembagian kerja, mobilitas sosial, ketidaksetaraan, identitas, solidaritas, dan perubahan sosial. Memahami struktur sosial membantu kita meraih wawasan lebih mendalam tentang dinamika kehidupan manusia dalam konteks masyarakat.